Jenis-Jenis CMS

   CMS hadir dalam berbagai jenis untuk memenuhi beragam kebutuhan pengelolaan konten website, dari blog sederhana hingga platform e-commerce yang kompleks. Setiap jenis CMS memiliki fokus yang berbeda, tergantung pada fungsi dan tujuan situs web yang ingin dibangun. Dengan memahami berbagai jenis CMS yang tersedia, Anda dapat memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, baik itu untuk membangun toko online, situs berita, atau bahkan platform pembelajaran daring. Berikut adalah beberapa jenis CMS yang umum digunakan dan fitur khas yang mereka tawarkan:

Wordpress     


   Wordpress adalah CMS yang paling populer di dunia dengan lebih dari 30 juta pengguna aktif. CMS Wordpress sangat populer karena sederhana dan mudah digunakan. Selain itu fitur-fitur manajemen konten pada Wordpress juga bisa dipakai secara gratis karena bersifat open-source.
Walaupun gratis, Wordpress membutuhkan hosting dan domain agar bisa digunakan. Wordpress juga mempunyai plugin tambahan yang juga bisa digunakan secara gratis. Tentu saja plugin gratis memiliki beberapa limitasi di dalamnya, tapi direktori plugin yang sangat lengkap juga menjadi salah satu kelebihan karena kita sebagai pengguna memiliki banyak komponen yang bisa dieksplorasi. 
Selain itu, plugin pada Wordpress juga ramah Search Engine Optimization atau SEO yang akan meningkatkan peringkat Website di Search Engine Result Page (SERP). Wordpress juga memiliki ribuan tema dan template untuk memperindah tampilan website dan tema ini juga tersedia secara gratis maupun berbayar. 
   Website berbasis Wordpress cocok digunakan hampir oleh kebutuhan apapun. Mulai dari blog pribadi hingga kebutuhan bisnis atau e-commerce, maupun dari layanan jasa hingga perusahaan teknologi. Sebagai CMS dengan banyak fitur dan kelebihan wajar jika Wordpress menjadi jenis CMS yang paling populer di dunia.


Joomla 

   Jenis CMS populer selanjutnya adalah Joomla. Seperti Wordpress, Joomla juga bersifat open-source sehingga bisa digunakan secara gratis dan juga membutuhkan layanan hosting dan custom domain agar bisa digunakan.
Joomla juga menyediakan direktori plugin yang bisa mempermudah penggunaan dan pemanfaatan fitur website. Salah satu kesulitan menggunakan Joomla adalah cara penggunaan yang lebih advanced dibanding Wordpresssehingga membutuhkan skill lebih. Sudah banyak artikel hingga video tutorial untuk mempelajari Joomla.

   Website berbasis Joomla juga SEO Friendly bahkan tanpa perlu menginstall plugin tambahan yang bisa memperbaiki peringkat atau bisnis apapun mulai dari blog pribadi, portofolio, bisnis, hingga toko online.


Drupal

  Drupal merupakan macam-macam CMS yang mirip seperti Wordpress atau Joomla karena bersifat open-source, karena bersifat open-source, Drupal juga dapat digunakan secara gratis tapi kamu harus memiliki domain dan hosting terlebih dahulu.
CMS yang satu ini cocok digunakan oleh developer atau perusahaan yang mempekerjakan seorang web developer. Hal ini disebabkan karena Drupal memiliki kustomisasi tinggi dan sanggup meng-handle database yang besar.
Jika Wordpress adalah CMS yang mudah digunakan, Drupal adalah CMS yang lebih powerful. Power ini juga yang menyebabkan banyak website universitas yang menggunakan Drupal. Dari segi penggunaan, Drupal lebih advanced dibanding Joomla.

 Drupal juga cocok digunakan untuk kebutuhan apapun dan juga terdapat kemudahan untuk membangun website, muali dari jurnal, blog, website sekolah, profil perusahaan dan e-Commerce. Drupal sendiri mempunyai plugin khusus untuk membuat website e-Commerce yang lebih baik 


Pretashop

  Selanjutnya adalah Prestashop yang difokuskan untuk membuka toko online. Prestashop adalah platform CMS yang memudahkan untuk membuat website toko online dengan berbagai fitur serta olugin pembantu
Prestashop bersifat open-source dan juga CMS yang satu ini bisa digunakan secara gratis dan seperti CMS open-source lainnya pengguna harus memiliki hosting dan domain sendiri. 
Salah satu keunggulan Prestashop dalam membangun website toko online adalah memiliki sistem konfigurasi yang mudah. Bahkan pengguna tidak perlu memahami peegtahuan teknis seperti coding untuk membangun website disini.

  Prestashop cukup bagus digunakan untuk bisnis kecil hingga menengah. Hal ini disebabkan karena Prestashop memiliki kekurangan resources dan database sehingga tidak bisa digunakan oleh bisnis besar karena minim skalabilitas. Selain itu desain dan template website sebernarnya cukup bagus untuk bisnis kecil dan menengah, tapi lagi-lagi jika digunakan oleh toko skala besar akan terkesan tidak professional.


Magento

   Magento merupakan salah satu CMS yang populer untuk membuat toko online. CMS ini bisa bersifat open source dan bisa diguanakan secara gratis. Magento merupakan CMS yang dibuat oleh Adobe, perusahaan peranagkat lunak terkenal seperti Adobe Photoshop dan Adobe Ilustrator.

  Melalui Magento, Adobe ingin mempermudah para pelaku bisnis untuk membuat toko online. Magento memberikan kemudahan dalam mengelola konten serta didukung oleh berbagai ekstensi dari pihak ketiga untuk menunjang kebutuhan toko online seperti koneksi ke media osial, pemasangan iklan, dan lain-lain.

  Sebagai CMS toko online, Magento juga memberikan fitur laman pembayaran bawaan yang sudah terkoneksi ke platform pembayaran terkenal. Magento sudsh banyak digunkan oleh brand-brand besar luar negeri sebagai CMS seperti Nike dan Coca Cola.



     Content Management System (CMS) memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi website yang akan dibangun. Berikut adalah beberapa jenis website CMS yang umum digunakan:

1. CMS Berbasis Blogging

CMS jenis ini dirancang khusus untuk mengelola konten berbasis blog atau artikel. Platform ini menyediakan fitur yang mendukung pengelolaan artikel, komentar, dan kategori. Beberapa CMS blogging juga mendukung plugin dan tema untuk memperluas fungsionalitas dan desain.

  • Contoh : WordPress, Blogger
2. CMS E-commerce

CMS e-commerce dirancang untuk membangun dan mengelola toko online. Sistem ini dilengkapi dengan fitur untuk mengelola produk, keranjang belanja, pembayaran online, pengiriman, dan berbagai fungsi lain yang penting untuk menjalankan bisnis e-commerce.

  • Contoh : Shopify, WooCommerce, Magento
3. CMS Berita dan Portal

CMS ini dirancang untuk situs web berita atau portal yang membutuhkan pengelolaan konten dinamis dalam jumlah besar. Fitur utamanya meliputi manajemen artikel, galeri foto dan video, integrasi media sosial, dan alat untuk pengaturan kategori berita.

  • Contoh : Drupal, Joomla, Ghost

4. CMS Perusahaan (Enterprise CMS)

CMS perusahaan biasanya digunakan oleh organisasi besar untuk mengelola konten dalam skala besar dengan banyak pengguna dan fitur kolaborasi. Fitur-fiturnya mencakup manajemen pengguna yang kompleks, integrasi dengan sistem lain, keamanan tingkat lanjut, dan kemampuan untuk mengelola banyak situs dalam satu platform.

  • Contoh : Adobe Experience Manager, Sitecore, Oracle WebCenter
5. CMS E-learning

CMS jenis ini mendukung pembuatan dan pengelolaan platform pembelajaran online. Biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur untuk membuat kursus online, mengelola siswa, dan mengatur ujian atau kuis.

  • Contoh : Moodle, Blackboard
6. CMS Berbasis Portofolio

CMS portofolio digunakan oleh seniman, desainer, fotografer, dan profesional kreatif lainnya untuk memamerkan karya mereka secara online. CMS ini memiliki template visual yang menarik dan alat untuk mengelola galeri gambar atau proyek.

  • Contoh : Squarespace, Format, Cargo

7. CMS Forum dan Komunitas

CMS ini memungkinkan pengguna untuk membangun situs web forum atau komunitas online. Fitur utamanya mencakup manajemen pengguna, diskusi dalam bentuk thread, moderasi forum, dan alat-alat interaksi komunitas.

  • Contoh : Bulletin, Discourse
8. CMS Wiki

CMS wiki dirancang untuk situs web yang berfokus pada kolaborasi pengguna dalam pembuatan konten berbasis teks, seperti ensiklopedia atau dokumentasi proyek. Pengguna dapat membuat dan mengedit halaman secara kolaboratif.

  • Contoh : MediaWiki (digunakan oleh Wikipedia), DokuWiki
9. CMS Berbasis Membership (Keanggotaan)

CMS ini memungkinkan situs web yang memerlukan sistem keanggotaan, di mana pengguna bisa mengakses konten khusus setelah mendaftar atau berlangganan. Fitur-fiturnya mencakup manajemen anggota, pembatasan akses, dan sistem pembayaran.

  • Contoh : MemberPress, Restrict Content Pro




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkembangan Marketplace di Indonesia

  Perkembangan Marketplace di Indonesia Apa Itu Marketplace ?      Apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia,  marketplace  artinya lokap...